Speed Bump atau polisi tidur merupakan salah satu elemen penting dalam infrastruktur jalan yang bertujuan untuk mengendalikan kecepatan kendaraan dan meningkatkan keamanan pengguna jalan. Di Indonesia, dengan tingkat lalu lintas yang padat dan seringkali melibatkan berbagai jenis kendaraan, pengguna speedbump menjadi s angat relevan. Berikuti ini merupakan beberapa contoh tipe speed bump yang umumnya digunakan :
1. Speed Bump Beton
Speedbump beton adalah jenis speedbump yang umum ditemukan di jalan jalan Indonesia. Biasanya terbuat dari beton bertulang yang kuat dan tahan lama. Keuntungan speedbump beton adalah kekuatan struktur yang baik, mampu menahan beban kendaraan berat, serta tahan terhadap cuaca dan kerusakan. Namun, kekurangan speedbump beton adalah kekerasan permukaannya yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kerusakan pada kendaraan jika melalui dengan kecepatan yang tinggi.
2. Speed Bump Aspal
Speedbump aspal umumnya terbuat dari campuran aspal dan bahan pengikat lainnya. Keuntungan speedbump aspal adalah permukaan yang lebih halus dan fleksibel, sehingga memberikan kenyamanan lebih saat melintasinya. Selain itu, speedbump aspal juga dapat dengan mudah disesuaikan dengan desian jalan yang ada. Namun, kelemahan speedbump aspal adalah rentan terhadap deformasi dan kerusakan akibat suhu dan beban kendaraan yang berat.
3. Speed Bump Karet
Speed bump karet atau rubber speed hump menjadi pilihan yang populer di beberapa wilayah di Indonesia. Speedbump ini terbuat dari bahan karet yang elastis, sehingga memberikan kelembutan saat kendaraan melewati. Keuntungan speedbump karet adalah permukaan yang tidak kasar, tidak berisik saat kendaraan melintas, serta dapat dengan mudah dipindahkan atau diubah posisinya sesuai dengan kebutuhan. Namun kekurangan rubber speed bump ini adalah rentan kerusakan akibat paparan sinar matahari dan suhu yang ekstrem.