Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kecelakaan mungkin saja terjadi pada berbagai situasi, termasuk di dalam lingkungan kerja. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya kelalaian seseorang ketika sedang melakukan pekerjaannya, adanya alat kerja yang kurang sesuai standar atau sudah tidak layak pakai, hingga faktor alam yang sulit untuk diprediksi. Ketika kecelakaan terjadi, maka hal yang paling penting yaitu dapat melakukan pertolongan pertama untuk korban. Diperlukan tindakan yang tepat supaya korban dapat diselamatkan dengan optimal. Sebenarnya, ada berbagai tujuan dari P3K yang sebaiknya Anda ketahui, berikut merupakan penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing tujuan tersebut.
1. Menyelamatkan Korban Kecelakaan
Tujuan P3K yang pertama dan sudah umum diketahui yaitu untuk menyelamatkan korban kecelakaan, termasuk kecelakaan di lingkungan kerja.
Dalam mencapai tujuan pertama ini, maka ada berbagai hal yang perlu diperhatikan tentang kondisi korban. Perhatikan bahaya apa yang sedang atau telah mengancam korban, lalu apa saja penanganan yang tepat untuk diberikan pada kondisi tersebut. Jika terjadi pendarahan, maka sebaiknya segera ditangani dengan tepat supaya pendarahan tersebut dapat berhenti. Selanjutnya, tindakan resusitasi jantung dan paru atau RJP juga dapat dilakukan apabila memang diperlukan oleh korban.
2. Mencegah Munculnya Kondisi yang Lebih Parah
Ketika ada yang mengalami kecelakaan, maka berbagai situasi dan kondisi mungkin saja terjadi pada korban. Bisa jadi, ada bagian tubuh yang terluka, parah tulang, pingsan, dan berbagai kondisi lainnya.
Maka dari itu, tujuan P3K berikutnya yaitu mencegah munculnya kondisi yang lebih parah. Sebagai contoh, terjadinya luka atau cacat yang lebih serius. Jika ada bagian tubuh yang luka, maka perlu segera ditangani supaya tidak menjadi infeksi atau semakin parah. Begitu pula dengan kondisi lainnya, perlu diperhatikan dan ditangani dengan tepat. Sebelum melakukan penanganan awal ini, maka penting untuk melakukan tindakan diagnosis terlebih dahulu. Selanjutnya, barulah dapat memberikan penanganan berdasarkan kemampuan dan prioritas yang logis.
Dalam melakukan berbagai penanganan awal ini, pastikan bahwa Anda sudah paham dasar-dasar pengetahuan yang sesuai. Jangan sampai justru membuat kondisi korban menjadi semakin parah dan lebih berisiko untuk keselamatannya.
3. Menunjang Proses Penyembuhan
Berikutnya, ada tujuan P3K untuk menunjang proses penyembuhan korban. Maka dari itu, pertolongan pertama hendaknya dapat mengurangi rasa sakit yang dialami oleh korban. Selanjutnya, penting juga untuk mengurangi rasa takut dari korban. Kecelakaan tentu saja dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis korban, sehingga hal ini juga penting untuk diperhatikan.
Tindakan P3K yang dilakukan jangan sampai membuat korban justru merasa semakin takut atau khawatir. Buatlah korban tenang, supaya dapat lebih mudah untuk menunjang penyembuhannya.
4. Mencarikan Pertolongan Lebih Lanjut sesuai Kebutuhan
Tujuan P3K yang selanjutnya yaitu mencarikan berbagai pertolongan lebih lanjut yang diperlukan oleh korban kecelakaan. Tugas penting ini berguna supaya korban dapat bertahan hingga mendapat penanganan yang lebih baik. Sesuai dengan jenis kecelakaan, perlu dicari pertolongan yang sesuai. Dengan begitu, korban dapat ditangani dengan optimal.
5. Mendukung Pertahanan Imunitas Korban
Ketika terjadi kecelakaan, berbagai hal yang tidak diinginkan mungkin telah terjadi. Hal ini mungkin saja dapat membuat korban merasa kaget atau syok. Perasaan tersebut umum dialami oleh korban setelah kecelakaan terjadi.
Sebaiknya, hal tersebut tidak diabaikan dan perlu segera ditangani dengan tepat. Meski kadang kurang disadari atau dipahami, namun perasaan syok tersebut bisa saja mengganggu imunitas korban. Akibatnya, korban kecelakaan dapat menjadi semakin lemah, meski mungkin sudah ditangani hingga tahap tertentu. Maka dari itu, perlu diketahui bahwa salah satu tujuan P3K yang tidak boleh diabaikan yaitu untuk mempertahankan sistem imunitas tubuh korban. Pastikan bahwa dengan adanya P3K tersebut, maka korban dapat merasa lebih tenang dan aman.
Dengan pikiran yang lebih tertata dan tenang, maka sistem imunitas pun dapat lebih meningkat. Selanjutnya, korban dapat memiliki motivasi dan harapan yang tinggi untuk segera pulih. Kondisi pikiran yang baik ini dapat menunjang proses pertolongannya.